Dilema aku memihak yang mana Kehausan raga selalu menerpa Cinta yang ada tidak tampak nyata Sosok manusia di depan mata --diterkam sebagai makanan jiwa Lapar Selayaknya manusia yang lapar Walau tau itu fana Tetap terpikat aku padanya Sekali lagi, tercebur aku ke dalam dosa Ingin tetap sama ke depannya Namun hati gundah gulana Ingin, tapi merasa berdosa